RAYAKAN LEBARAN ANDA DENGAN ANEKA KUE KERING !
1. NASTAR Rp. 43.000
2. SAGU KEJU Rp. 38.000
3. COCO CHIP Rp. 38.000
4. STICK COKLAT Rp. 38.000
5. PIE COKLAT KACANG Rp. 40.000
6. KASTENGEL Rp. 50.000
7. COOKIES HIAS Rp.50.000
8. COKLAT LOVE Rp. 43.000
9. COKLAT MEDE Rp. 50.000
10. COCO BALL Rp.30.000
11. COCO CRUNCH Rp. 30.000
12 KACANG THAILAND Rp. 25.000
13. MEDE ORIGINAL Rp. 120.000/KG, RP. 65.000/½ KG, RP. 40.000/¼ KG
14. MEDE THAILAND Rp. 120.000/KG, RP. 65.000/½ KG, RP. 40.000/¼ KG
15. MEDE PEDAS Rp. 120.000/KG, RP. 65.000/½ KG, RP. 40.000/¼ KG
16. MEDE KEJU Rp. 120.000/KG, RP. 65.000/½ KG, RP. 40.000/¼ KG
17. MEDE CRISPY Rp. 120.000/KG, RP. 65.000/½ KG, RP. 40.000/¼ KG
BATAS WAKTU PEMESANAN TANGGAL 20 JULI 2013.
HUBUNGI: EKA PURWANTY
NO HP 0857 1988 7111
021-723 8035
HARGA BELUM TERMASUK ONGKOS KIRIM
Untuk wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Pusat bisa diantar menggunakan kurir.
Internet Time Standard | WIB
|
Sabtu, 06 Juli 2013
STASIUN KERTOSONO RIWAYATMU DULU
Inilah riwayat Stasiun Kertosono
yang pernah saya dengar dari cerita kakek dan pak-lik saya. Dan yang saya lihat dan saksikan pada kurun waktu 1960 sampai dengan 1980.
Kakek dan pak-lik (sekarang semua
sudah almarhum) adalah pegawai Djawatan
Kereta Api (Jaman dulu disingkat DKA).
Pada jaman kolonial Belanda
perusahaan kereta api dinamakan SS (Staat
Spoorwagen).
Dahulu Stasiun Kertosono adalah
stasiun KA yang ramai. Semua kereta api
pasti berhenti di stasiun ini. Stasiun ini didesain sebagai persimpangan jalur Madiun-Surabaya-Kediri-Blitar. Kata kakek saya yang dahulu adalah masinis
yang home-basenya di Kertosono, stasiun Kertosono merupakan stasiun besar kelas
I.
Jalan Stasiun Kertosono
Sebagai stasiun home-base, maka terdapat dipo, yang
berfungsi sebagai bengkel perawatan lokomotif dan gerbong-gerbong. Pada waktu
itu lokomotif masih banyak yang menggunakan tenaga uap. Type lokomotif yang
saya kenal adalah type C, B dan yang terbesar adalah type D.
( Lokomotif uap seri-D sumber http://arsip76r.blogspot.com )
Saya pernah ke museum KA
Ambarawa, tidak saya temui lokomotif seri D. Entah kemana?
Pada waktu itu terdapat jalur
rute yang menghubungkan: Kertosono-Madiun, Kertosono-Surabaya kota dan Kertosono-Blitar.
Kereta Api yang dulu pernah jadi primadona
(sumber: internet)
Dahulu diujung sana ada bangunan Menara Pengawas (Sign Huis)
Telekomunikasi antar stasiun
menggunakan telepon dan telegraph (morse). Medianya menggunakan kawat yang
terbentang mengikuti jalur rel.
Banyak gerbong barang, tangki
minyak dan gerbong penumpang yang selalu mangkal di stasiun ini. Karena stasiun
ini juga merupakan jalur distribusi barang dan minyak.
Stasiun Kertosono baru
Stasiun Kertosono merupakan
stasiun yang sibuk selama 24 jam pada waktu itu. Disektar stasiun banyak
didirikan penginapan-penginapan untuk para penumpang yang kemalaman untuk
berganti kereta ke tujuan lain.
Kesibukan di Stasiun Kertosono (dahulu)
Sumber: internet
Pada era 70-an nama DKA berubah
menjadi PNKA (Perusahaan Negara kereta Api), kemudian berubah menjadi PJKA
kemudian PERUMKA sekarang menjadi PTKAI.
Video KA bisnis/eksekutif lewat saja di Stasiun Kertosono
Sejak berganti nama yang terakhir
ini, banyak perubahan total yang terjadi. Seiring perkembangan teknologi.
Banyak bangunan-bangunan dan peralatan kuno yang raib. PTKAI tidak peka akan
pelestarian benda-benda dan bangunan bersejarah. Sayang !
Langganan:
Postingan (Atom)