Inilah riwayat Stasiun Kertosono
yang pernah saya dengar dari cerita kakek dan pak-lik saya. Dan yang saya lihat dan saksikan pada kurun waktu 1960 sampai dengan 1980.
Kakek dan pak-lik (sekarang semua
sudah almarhum) adalah pegawai Djawatan
Kereta Api (Jaman dulu disingkat DKA).
Pada jaman kolonial Belanda
perusahaan kereta api dinamakan SS (Staat
Spoorwagen).
Dahulu Stasiun Kertosono adalah
stasiun KA yang ramai. Semua kereta api
pasti berhenti di stasiun ini. Stasiun ini didesain sebagai persimpangan jalur Madiun-Surabaya-Kediri-Blitar. Kata kakek saya yang dahulu adalah masinis
yang home-basenya di Kertosono, stasiun Kertosono merupakan stasiun besar kelas
I.
Jalan Stasiun Kertosono
Sebagai stasiun home-base, maka terdapat dipo, yang
berfungsi sebagai bengkel perawatan lokomotif dan gerbong-gerbong. Pada waktu
itu lokomotif masih banyak yang menggunakan tenaga uap. Type lokomotif yang
saya kenal adalah type C, B dan yang terbesar adalah type D.
( Lokomotif uap seri-D sumber http://arsip76r.blogspot.com )
Saya pernah ke museum KA
Ambarawa, tidak saya temui lokomotif seri D. Entah kemana?
Pada waktu itu terdapat jalur
rute yang menghubungkan: Kertosono-Madiun, Kertosono-Surabaya kota dan Kertosono-Blitar.
Kereta Api yang dulu pernah jadi primadona
(sumber: internet)
Dahulu diujung sana ada bangunan Menara Pengawas (Sign Huis)
Telekomunikasi antar stasiun
menggunakan telepon dan telegraph (morse). Medianya menggunakan kawat yang
terbentang mengikuti jalur rel.
Banyak gerbong barang, tangki
minyak dan gerbong penumpang yang selalu mangkal di stasiun ini. Karena stasiun
ini juga merupakan jalur distribusi barang dan minyak.
Stasiun Kertosono baru
Stasiun Kertosono merupakan
stasiun yang sibuk selama 24 jam pada waktu itu. Disektar stasiun banyak
didirikan penginapan-penginapan untuk para penumpang yang kemalaman untuk
berganti kereta ke tujuan lain.
Kesibukan di Stasiun Kertosono (dahulu)
Sumber: internet
Pada era 70-an nama DKA berubah
menjadi PNKA (Perusahaan Negara kereta Api), kemudian berubah menjadi PJKA
kemudian PERUMKA sekarang menjadi PTKAI.
Video KA bisnis/eksekutif lewat saja di Stasiun Kertosono
Sejak berganti nama yang terakhir
ini, banyak perubahan total yang terjadi. Seiring perkembangan teknologi.
Banyak bangunan-bangunan dan peralatan kuno yang raib. PTKAI tidak peka akan
pelestarian benda-benda dan bangunan bersejarah. Sayang !
saya sebagai warga kertosono bangga
BalasHapusRiwayat stasiun besar yg ramai, sekarang menjadi stasiun besar yg sepi, dan bnyak ka yg langsung lewat.
BalasHapusSemoga kedepan ada perubahan yg lebih positif.....ngarep.c0m..
BalasHapuswah mantap yah....
BalasHapusWaktu sekitar tahun 90 an saya masih melihat ada lokomotif tua di stasiun kertosono sekarang masih ada ngak ya, kalau di kediri dulu sekitar tahun 84 saya masih naik kereta uap dari stasiun kediri ke stasiun pare tapi sudah lama ngak ada
BalasHapusWaktu sekitar tahun 90 an saya masih melihat ada lokomotif tua di stasiun kertosono sekarang masih ada ngak ya, kalau di kediri dulu sekitar tahun 84 saya masih naik kereta uap dari stasiun kediri ke stasiun pare tapi sudah lama ngak ada
BalasHapusThanks for info, jangan lupa kunjungi website kami https://bit.ly/2OBwrqV
BalasHapus