Internet Time Standard
WIB

Sabtu, 17 April 2010

GEMINTANG DIATAS RUMAH

Malam Minggu,

Ketika kutengadahkan wajahku kelangit. Cerah tak ada selembar awanpun. Sehingga bintang gemintang nampak gemerlap menghias langit malam.

Aku jadi teringat masa kecil. Disaat-sat begini kami sering duduk duduk diatas tikar dipelataran bersama ayah, ibu dan adik-adik. Ayah bercerita tentang dongeng-dongeng lucu sambil memandang gemintang.

Kemana masa-masa indah itu? Ah...rupanya sudah pergi ke masa lalu. Dan tak akan kembali lagi.
Malam ini aku menatap gemintang itu lagi. Tapi dalam suasana yang berbeda. Aku sedang berkaca kepada diriku sendiri. Dimana letak kesalahanku. Mungkin aku telah berbuat salah sehingga menyakiti hati orang lain tanpa aku sadari. Sehingga orang terkadang menyakitiku secara tiba-tiba.

Sering aku tak menemukan jawaban dimana salahku. Sesak didada justru disebabkan oleh tak adanya jawaban.
Rupanya memang aku harus selalu berkaca diri. Dan harus lebih berhati-hati lagi dalam menjaga perasaan.
Padahal aku telah berusaha berbuat baik. Tapi sudahlah, lupakan pernah berbuat baik itu !

Semoga diantara bintang gemintang malam ini aku menemukan kedamaian seperti kedamaian dimasa kecilku kala memandang bintang gemintang yang sama. *****

1 komentar:

  1. tulisan bapak bagus banget,,,penataan tata bahasanya rapi n kalimat2nya gak baku...jadi saya sebagai pembaca mudah untuk menyerapnya...lain kali tulis cerpen dong pak..biar saya tambah sering lagi buka blog bapak...hehe...

    BalasHapus