Saya hari ini barusan melayat anak seorang teman saya, penyebab kematian laki-laki berusia 39 tahun ini konon kebanyakan minuman keras. Almarhum sampai dengan menghembuskan nafas yang terakhir masih menganggur. Bisa jadi dia frustrasi oleh keadaan yang dialaminya.
kalau saya berkumpul dengan tetangga dikampung pada waktu jaga ronda. Yang dibahas adalah betapa sulitnya mencari pekerjaan. Untuk mendapatkan uang 10 ribu rupiah saja susah banget.
Lalu apa hubungannya antara kasus-kasus korupsi yang sedang marak di negeri ini dengan kematian anak teman saya itu dan keluhan-keluhan tetangga dikampung saya?
Ada hubungannya! Itu baru sedikit contoh dampak yang ditimbulkan oleh kasus-kasus korupsi tersebut.
Di akar rumput, kehidupan sekarang ini sangat sulit. Mereka sering menanyakan apa hasil dari reformasi selama ini? Tidak ada katanya. Hidup bertambah sulit. jumlah orang miskin bertambah banyak, pengangguran meningkat, kejahatan meningkat dengan modus yang makin canggih.
Ada yang bilang kalau korupsi dijaman orde baru, uangnya dibuat membangun lapangan pekerjaan. jadi masih ada manfaatnya. Cari duit gampang, sembako murah.
Beda dengan korupsi dijaman reformasi. Uangnya dilarikan keluar negeri atau disimpan dibiarkan mengendap di bank. Buat foya-foya, dibelikan apartemen dan rumah mewah, mobil mewah gonta ganti. Pejabat tinggi Pajak emoh melaporkan kekayaannya. Jangan-jangan dia sendiri gak bayar pajak kali...
Mari kita tengok negara-negara lain, semua sibuk membangun ekonominya, mensejahterakan rakyatnya, para pemimpinnya punya visi yang jelas yaitu membangun negara.
sementara negara kita masih berkutat dengan korupsi, korupsi lagi-lagi korupsi.
Kapan para pemimpin punya visi dan kemauan untuk membangun negara?
Memang, kayaknya reformasi tidak jalan. Kalau Indonesia ingin berubah:
Hanya ada satu kata: REVOLUSI !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar