REMAJA MELAKUKAN HUBUNGAN SEX

Remaja sekarang memang lahir di era "digital". Teknologi Informasi dan teknologi komunikasi sudah bukan barang yang mahal. Sejak kecil mereka sudah melek informasi yang disuguhkan melalui internet. Mereka dengan bebasnya mengakses segala macam informasi termasuk informasi pornografi. Atau mereka bisa dengan mudah mendapatkannya melalui transfer file dari HP ke HP, karena teknologi multimedia HP semakin canggih.
Contoh: foto diatas hasil capture dari sebuah video sepasang abg yang sedang melakukan hubungan intim (dalam negeri) yang dengan mudah didapatkan melalui internet.

Sudah bukan rahasia lagi kalau banyak remaja yang melakukan hubungan sex sebelum menikah secara resmi. Dan seolah-olah mereka bangga bisa melakukannya.
Mungkin tidak semua remaja (Indonesia) begitu. Saya yakin masih banyak yang masih memegang norma2 moral yang baik.

Nah yang sudah terjerumus melakukan hubungan sex pra-nikah, apa penyebabnya?
Itu tadi dampak kemajuan teknologi informasi. Mereka dengan sangat mudah mendapatkan gambar-gambar porno, video-video porno baik dari dalam maupun luar negeri. Dari rangsangan nafsu melihat gambar2 dan video porno tersebut, mereka mencoba melampiaskannya, dengan siapa? Tentu saja dengan pasangannya atau pacarnya. Dicoba sekali kok enak akhirnya ketagihan.
Sering kita membaca berita di media masa misalnya siswa atau siswi sekolah anu berbuat mesum . Dan videonya disebarkan lewat interet atau lewat HP.

Saya bangga dilahirkan dari era dimana teknologi masih menjadi barang langka dan mahal. Sehingga saya tidak bisa mengkonsumsi sajian pornografi. Beruntunglah saya masih mempertahankan "keperjakaan" saya sampai saya menikah.

Orang yang pada awalnya kita kagumi dan kelihatan "perfect", dengan wajah imut dan tanpa dosa ternyata kehidupannya tidak sesuai dengan penampilannya.
Kita bisa menilai mereka dari "bicara"nya dengan teman2nya. Ada pepatah bahwa lidah mencerminkan tingkah laku dan kebiasaan seseorang.

Lalu bagaimana untuk mengembalikan mereka agar menjadi remaja yang bermoral? Tanggung jawab dan tugas yang berat bagi orang tua dan para pembimbing agama. ***