Internet Time Standard
WIB

Selasa, 07 September 2010

BANGSA INDONESIA SUDAH KEHILANGAN INDONESIA-NYA

Saya sudah mengalami hidup dalam 3 jaman. Karena usia saya sudah tidak bisa lagi dibilang muda. Sewaktu kanak-kanak saya mengalami jaman Orde Lama. Sewaktu remaja saya mengalami jaman Orde Baru. Pada usia senja ini sedang mengalami jaman Orde Reformasi.

Selama mengalami ke 3 jaman tersebut, perubahan demi perubahan secara fundamental terjadi. Yang saya amati adalah perubahan budaya yang dialami oleh bangsa Indonesia. Perubahan budaya dan kepribadian tidak ada kaitannya langsung dengan perubahan dari orde ke orde berikutnya.

Pada jaman Reformasi sekarang ini orang sudah jarang terlihat mengenakan pakaian-pakaian tradisional. Misalnya orang-orang Jawa tidak pernah lagi terlihat memakai blangkon, sorjan dan kain berada di jalan-jalan. Bahkan di Yogya maupun di Solo-pun sudah jarang kita melihatnya. Orang-orang dari Sumbar sudah jarang terlihat memakai songkok dan pakaian tradisional. Pakaian tradisional hanya dipakai pada upacara-upacara tertentu saja.

Yang sering terlihat adalah, orang banyak mengenakan pakaian-pakaian yang bukan berasal dari negeri sendiri. Yang wanita lebih suka mengenakan tutup dari kepala sampai ujung kaki, dengan alasan mematuhi perintah agama daripada mengenakan kebaya panjang atau baju kurung dengan sanggul yang berhias bunga melati. Seperti judul lagu "Bunga Seroja" yang menghias sanggul puteri remaja. Lagu ini berasal dari tanah Melayu. Atau lagu "Putri Solo" yang melukiskan ke anggunan putri dari Solo yang berkebaya dengan sanggul bunga melati.

Sekarang ini kita tidak pernah lagi melihat putri-putri Indonesia bersanggul berhiaskan bunga Seroja atau bunga Melati. Mereka lebih suka memotong pendek-pendek rambutnya atau malahan menutupi kepalanya rapat-rapat. Hanya suami dan saudara laki-laki saja yang boleh melihat rambutnya yang indah.

Kejujuranpun sudah mulai luntur. Pada jaman Reformasi sekarang ini semua berbuat dengan disertai penuh pamrih. Serba uang. No money nothing.

Sementara bangsa-bangsa lain begitu semangatnya mempertahankan budaya tradisional mereka dan memupuk semangat nasionalisme ditengah arus modernisasi.

Orang Jawa sudah kehilangan Jawa-nya. Orang Indonesia sudah kehilangan Indonesia-nya. Bersiap-siaplah kita untuk menjadi Orang Asing di negeri kita sendiri !!

*** Jakarta 14 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar